Profil Mudi Meska



MADINATUL 'ULUM DINIAH ISLAMIAH MESJID KUALA DAYA (MUDI MESKA) di Kenal juga dengan MADANI Berdiri Sejak Tahun 1962 berlokasi Gampong Gle Jong atau tepatnya di Belakang Masjid Meureuhom Daya yang didirikan oleh Imeum Mukim Kuala Daya Pada Saat itu dan memberi Mandat Pmpinan Dayah Pertama kepada Ulama Karismatik yang ada dikemukiman Kuala Daya yaitu Tgk Abu Bakar atau dengan Gelar Tgk Abu Kelahiran Gle Jong merupakan amlumni dari Dayah Abuya Muda Waly 

DAYAH MUDI MESKA merupakan dayah tertua di Aceh Jaya, pada masa jayanya dayah ini banyak melahirkan generasi Agama yang alumninya dari berbagai pelosok aceh umumnya Lamno Khususnya, menurut sumber yang kami dapat Tgk Abu Bakar Mengelola Dayah tersebut sekitar Lima Tahun dengan jangka waktu begitu singkat mampu membuat suasana Dayah begitu Maju dalam kurun itu juga beliau sanggup Mengajakan Santri - santri begitu disiplin sehingga semua yang pernah mengenyam ilmu agama padanya jadi Ulama atau Tokoh Agama di tempat tanah kelahirannya, berita duka menyilmuti seantero Lamno Tgk Abu di jemput oleh malaikat maut, Innalillahi wainnailaihirajiun Masyarakat seakan tidak percaya mendengarkan berita duka tersebut tapi kenyataannya memang demikian adanya, Pasca Mangkatnya Tgk Abu, Imeum Mukim Kula Daya Teuku Sarong mengadakan Musyawarah bersama Tokoh Agama, Masyarakat, Cerdik Pandai, beserta Dewan Guru DAYAH MUDI MESKA  dengan hasil kesepakatan bersama Penjemputan dilanjutkan  Rombongan Memohon Kepada Tgk Sulaiman atau Abu Lem Nama Gelar, Agar Sudy Kiranya Mau Kembali ke Kampung Halamannya yaitu Gampong Darat dari Dayah Istiqamatuddin Darul Muarrif Lam Ateuk  untuk melanjutkan Tongkat Estafet dari Tgk Abu seiring waktu berjalan dan Berkeluarga dengan Seorang Warga Gampong Gle Jong dan seterusnya dilanjutkan oleh Tgk Hamdani Beliau Juga di Jemput oleh Tokoh Masyarakat Kemukiman Kuala Daya Dari Gampong Nusa, Ke Dayah ini Abu Cek nama gelar Merupakan Putra Daerah Asli Gle Jong 

Tahun 2004, gelombang Tsunami datang semua infrastruktur Dayah MUDI MESKA hancur total pada saat itu tiada seorangpun berpikir seakan lokasi dibelakang Masjid Meureuhom Daya tidak layak untuk dibangun lagi, maka dengan inisiatif Imeum Mukim Kuala Daya H. Dahlan Hz mengajak masyarakat dan Tokoh Agama yang tersisa dari Musibah Tsunami untu merelokasi DAYAH MUDI MESKA Ke Gampong Darat Kecamatan Jaya Kabupaten Aceh Jaya, Luas Lahan Dayah Sekitar 3500 Meter Persegi dengan Batas Sebelah Barat dengan Tanah Sawah Teuku Yasir, Sebelah Timur Berbatas Dengan Fasilitas Umum Seperti Meunasah Balai Pertemuan, Kantor Keuchik dan Jalan Masuk ke Gampong Darat, Sebelah Utara Berbatas Dengan Tanah Ihcsan, Sebelah Selatan Berbatas Dengan Jalan Negara yaitu Jalan Po Teumeureuhom, dan juga Panitia Mengamanahkan Kepada Tgk Dhiauddin Pimpinan pertama pasca Tsunami, Tgk Dhiauddin Kelahiran Gampong Darat meneglola dayah sekitar Tiga Tahun namun harus melanjutkan usaha Pembangunan Masjid Di Gampong Dayah Mamplam dan dilanjutkan Tgk Marzuki bin Muhammad Adan beliau juga dijemput oleh Tokoh Masyarakat Kuala Daya dari Dakuta, untuk membawanya kembali kedayah ini, namun sekitar Tahun 2019 allah menggambilnya kembali sehingga proses belajar dan mengajar tidak lagi maksimal, 

Tanggal 06 Juni 2020 Imeum Mukim Kuala Daya beserta Tokoh Ulama, empat Keuchik, Tokoh Masyarakat memberi Amanah Imeum Chiek Masjid Meureuhom Daya Kepada Tgk Muhammad bin Tgk Sulaiman selelsai Pelantikan Imeum Chiek Masjid, Imeum Mukim beserta Tokoh Sentral yang ada di Kuala Daya Melakukan Musyawarah untuk Memberi Mandat  Kepada Pimpinan Baru dari Hasil Musyawarah yang begitu Panjang maka diamanahkanlah kepada Tgk Muhammad Firdaus bin Tgk Hamdani  alumni Dayah Bustanul Aidarussiah Masjid Sabang yang Juga Merupakan dari generasi Pimpinan ke 3 Dayah ini.



2 Komentar

  1. sejarah yang sangat penting diketahui oleh semua masyarakat, khususnya generasi baru di Kuala Daya.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah,semoga dengan berlanjut nya pembangunan Dayah bisa melahirkan generasi muda mudi yg Soleh dan Solehah,, aamiin

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama